BUKITTINGGI, Haisumbar.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat secara resmi membuka Jembatan Kelok 10, sebuah proyek infrastruktur strategis yang menghubungkan Kabupaten Agam dengan Kabupaten Pasaman, Jumat (7/11). Peresmian yang dilakukan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, ini disambut antusias oleh warga.
Jembatan layang sepanjang 800 meter ini dibangun untuk memangkas jalur lama yang dikenal ekstrem dan rawan longsor, terutama di musim hujan. Proyek yang memakan waktu pengerjaan selama dua tahun ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar kedua kabupaten hingga satu jam.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menyatakan bahwa jembatan ini bukan hanya solusi transportasi, tetapi juga urat nadi baru bagi perekonomian. “Dengan adanya Jembatan Kelok 10, distribusi hasil bumi dari Pasaman seperti kopi dan sawit ke Bukittinggi dan Padang akan jauh lebih lancar,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumbar, Drs. Era Sukma, menambahkan bahwa jembatan ini dirancang dengan teknologi tahan gempa terbaru. “Ini adalah ikon baru infrastruktur Sumbar. Selain fungsional, kami juga mendesainnya agar memiliki nilai estetika, sehingga berpotensi menjadi titik wisata baru,” kata Era.
Masyarakat setempat berharap pembukaan jembatan ini dapat segera berdampak pada penurunan biaya logistik dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi di Pasaman yang sebelumnya sulit dijangkau.